Wednesday, March 11, 2015

Fate/Zero - Fate/Stay Night | Perbandingan Antar Master & Servant dalam Holy Grail War ke-4 dan ke-5

Mungkin artikel yang satu ini bisa dibilang juga sebagai review karena akan menyangkut beberapa cerita yang akan dibahas disini. [Catatan: Artikel hanya berupa pendapat penulis pribadi, mohon maaf jika ada menyinggung perasaan pembaca.]


Perbandingan Antar Master dalam Holy Grail War ke-4 dan ke-5, dimana kita tahu bahwa di dua waktu yang berbeda ini antara Holy Grail War ke-4 (Fate/Zero) dengan Holy Grail War ke-5 (Fate/Stay Night) terdapat beberapa point yang menarik untuk kita bandingkan dan bahas. berikut point-point tersebut.

1. MASTER PESERTA HOLY GRAIL WAR

Holy Grail War ke-4 (Fate/Zero) adalah pertarungan PARA LELAKI DEWASA. Sebaliknya Holy Grail War ke-5 (Fate/Stay Night) lebih di dominasi para remaja.

Sebut saja, Emiya Kiritsugu, Kirei Kotomine, Toshaka Tokiomi, Kayneth El-Meloi, Matou Kariya, Uryuu Ryuunosuke, dan kecuali Waver Velvet yang masih sekolah. Semua master yang ada di Holy Grail War ke-4 adalah LAKI-LAKI, meskipun kita tidak dapat mengesampingkan peran-peran wanita yang ada disampingnya.

Contohnya:
1. Emiya Kiritsugu, dibantu Illyasviel Von Einzbern dan Maiya Hisau dalam pertarungannya.
2. Matou Kariya, yang bertarung demi menyelamatkan Sakura
3. Kayneth El-Meli, yang didampingi tunangannya Sola-Ui


Berbeda dengan HGW (Holy Grail War) ke-4, HGW ke-5 selain diisi dengan para remaja yang masih duduk di bangku sekolah, terdapat juga beberapa wanita yang ikut serta, yaitu:
1. Emiya Shirou
2. Toshaka Rin
3. Illyasviel Von Einzbern (meskipun tidak terlihat kalau dia bersekolah, tetapi masih remaja)
4. Sakura Matou
5. Shinji Matou
Yang merupakan Master orang dewasa di HGW ke-5 hanya ada dua orang yaitu, Soichiro Suzuki dan Kirei Kotomine/Bazet Fraga McRemitz.

 

2. GAYA BERTARUNG

Pertarungan dalam HGW ke-4 lebih penuh dengan rencana dan taktik sedangkan, HGW ke-5 penuh dengan ketiba-tibaan.

Point yang kedua ini jelas berhubungan dengan point ke-1, karena orang-orang dewasa memiliki pikiran yang lebih matang (mungkin) dibanding anak muda.

Lihat saja bagaimana rencana untuk membuat kirei kotomine dilindungi gereja saat ia masih menjadi Master atas Assassin dengan cara mengorbankan salah satu anggota Assassin.

Lalu Emiya Kiritsugu yang menentukan target-targetnya dan lebih merencanakan untuk melakukan penyerangan di balik bayangan saat pertarungan antar servant di Dermaga.

Kerja sama antar Master-master dan Servant-servant saat mengatasi Caster yang mengamuk.

Meski memang tetap ada pertarungan yang terjadi tiba-tiba juga.

Kebalikan dengan HGW ke-4 di HGW ke-5 lebih banyak terjadi pertarungan tiba-tiba, dan meski pertarungan sudah direncanakan tetap saja sesuatu yang tiba-tiba dapat datang. Contohnya:
1. Pertarungan pertama antara Archer dengan Lancer di lingkungan sekolah
2. Kemunculan Caster yang tiba-tiba saat menyerap tenaga di sekolah Rin dan Shirou

3. Pertarungan Shirou-Saber dengan Illya-Berserker setelah bertemu dengan Kirei.

 

3. IDENTITAS SERVANT-SERVANT

HGW ke-4 menghadirkan Servant-servant yang kebanyakan adalah para raja dan ksatria dalam sejarah. HGW ke-5 menghadirkan Servant-servant yang kebanyakan berasal dari Mitologi.

Servant HGW ke-4:
1. Saber - King Arthur, Raja Inggris (Sejarah-Cerita Rakyat?)
2. Lancer - Diarmuid O'Dyna, Ksatria dari Fianna (Mitologi)
3. Rider - Alexander the Great, Raja Makedonia (Sejarah)
4. Archer - Gilgamesh, Raja Uruk setengah dewa (Mitologi)
5. Caster - Gilles de Rais, Ksatria Prancis (Sejarah)
6. Assassin - Hassan-I Sabbah, Pemimpin kelompok Hassashin (sejarah)
7. Berserker - Lancelot of the lake, Ksatria Inggris (Sejarah-Cerita Rakyat?)

Servant HGW ke-5:
1. Saber - King Arthur, Raja Inggris (Sejarah-Cerita Rakyat?)
2. Lancer - Cu Chulainn, anak dewa Lugh (Mitologi)
3. Rider - Medusa, seorang yang dikutuk menjadi gorgon (Mitologi)
4. Archer - Emiya Shirou dari masa depan (fiksi)
5. Caster - Medea, Penyihir dari Yunani (Mitologi)
6. Assassin - Kojirou Sasaki, Pendekar pedang (Sejarah)
7. Berserker - Herakles, Pahlawan Yunani (Mitologi)

4. NILAI-NILAI KEHORMATAN KSATRIA DAN KELICIKAN

HGW ke-4 sangat mengandung unsur nilai-nilai kehormatan maupun kelicikan dalam setiap pertarungannya yang tidak dimiliki HGW ke-5

Nilai kehormatan dan kelicikan sangat kental terasa dalam HGW ke-4, bagaimana para servant bertarung dengan memerhatikan kehormatannya. Ini mungkin berhubungan dengan point nomor 3, dimana servant di HGW ke-4 kebanyakan adalah para ksatria dan raja. Contoh kasusnya adalah:

1. Pada saat pertarungan para servant pertama kali di Dermaga, saat Saber dan Lancer sedang bertarung mereka sama-sama menjanjikan kemenangan bagi Master masing-masing, namun di ganggu oleh kedatangan Rider yang disusul dengan servant-servant lain, Archer, Berserker, Assassin.
Dan yang menarik adalah saat Saber sedang tersudut oleh Berserker, Lancer menolak untuk ikut menyerang Saber sampai akhirnya Sang Master dari Lancer harus menggunakan Eja Command-nya. dan ketika Rider melihat hal itu, Rider pun memilih untuk memihak Saber agar pertarungan menjadi adil 2 lawan 2.

2. Dan yang lebih menarik adalah Pertemuan para raja di Episode 11 Fate/Zero, dimana ketiga servant yang aslinya adalah seorang raja, berkumpul dan berbicara tentang tujuan bertarung mereka masing-masing.
Intinya adalah Mereka tahu kapan mereka memang harus bertarung dan bagaimana mereka saling menghormati sebagai masing-masing raja pada zamannya.

3. Ketika Saber berhadapan dengan Lancer setelah mengalahkan Caster bersama-sama dengan para servant, dimana saat itu kutukan tangan kiri Saber telah dihilangkan oleh Lancer demi mengalahkan Caster, Saber lebih memilih untuk bertarung dengan hormat tanpa menggunakan kekuatan tangan kirinya yang dimana adalah merupakan Phantasm Noble-nya yang terkuat.

Kebalikan dengan para Servant, para Master dalam HGW ke-4 memiliki nilai kelicikan mereka dalam bertarung untuk memenangkan HGW tersebut contohnya yang paling licik adalah

Saat Emiya Kiritsugu membuat perjanjian dengan Kayneth El-Meloi dimana isi perjanjiannya kurang lebih adalah Emiya Kiritsugu tidak dapat melukai ataupun menyerang Kayneth El-Meloi asalkan Kayneth menggunakan Eja Command-nya kepada Lancer untuk membunuh dirinya sendiri.
Bahkan setelah Lancer mati, Kayneth pun tidak dibiarkan hidup oleh Kiritsugu dengan cara meminta Maiya Hisau untuk membunuh Kayneth dengan Snipernya pada saat itu juga.

SEBALIKNYA, di HGW ke-5 nilai-nilai kehormatan dan kelicikan tidak terlalu kental terasa, melainkan di HGW ke-5 lebih berisikan nilai-nilai keambisiusan baik bagi para Master ataupun para Servant untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Terutama adalah Karakter Caster. Di HGW ke-5 Caster sangat menunjukkan bagaimana keambisiusannya dalam bertarung, seperti penculikan Shirou, Penyerapan energi/mana dari manusia biasa dan yang paling parah adalah menjadikan Saber sebagai Servant-nya untuk menyerang Shirou-Master asli Saber, bahkan setelah ia memiliki Assassin sebagai Servant-nya.
di HGW ke-5 lebih terlihat dimana karakter yang memang protagonis atau pun yang antagonis.

5. ALASAN BERTARUNG

Setiap Master memiliki alasan bertarungnya masing-masing baik di HGW ke-4 maupun ke-5 dan alasan tersebut tidak selalu untuk memenangkan atau mendapatkan Holy Grail.

Dalam HGW ke-4 setiap Master memiliki alasan dan tujuan bertarung yang unik dan berbeda-beda.
1. Emiya Kiritsugu, untuk menyelamatkan dunia dengan menghilangkan Holy Grail War
2. Uryuu Ryuunosuke, untuk bersenang-senang dalam membunuh bersama Servantnya (?) dan tidak bertujuan untuk menang.
3. Matou Kariya, untuk menggantikan Sakura Matou dalam partisipasi keturunan Zouken (1 dari 3 penyihir yang memulai HGW
4. Waver Velvet, untuk membuktikan kemampuan sihirnya dan menjadi penyihir yang kuat
5. Kirei Kotomine, untuk membantu kemenangan dan memastikan kemenangan Toshaka Tokiomi
6. Kayneth El-Meloi, perwakilan dari Asosiasi Mage(?)
7. Toshaka Tokiomi, Ambisi pribadi sebagai perwakilan keturunan 1 dari 3 penyihir yang memulai HGW

Sedangkan dalam HGW ke-5 alasan bertarung tiap Master tidak terlalu ambisius kecuali Caster.
1. Emiya Shirou, awalnya tidak memilki alasan sampai pada akhirnya mengetahui penyebab kejadian di Fuyuki City baru dan bertujuan untuk mencegah kehancuran dunia
2. Toshaka Rin, sama seperti ayahnya, sebagai perwakilan keturunan 1 dari 3 penyihir yang memulai HGW
3. Bazet Fraga McRemitz, sebagai perwakilan Asoasiasi Mage
4. Shinji Matou, untuk menuruti perintah kakeknya Zouken Matou sebagai perwakilan keturunan 1 dari 3 penyihir yang memulai HGW
5. Caster, menguasai dunia(?)
6. Soichiro Suzuki, mendukung Caster karena cintanya terhadapa Caster
7. Illyasviel, sebagai perwakilan keturunan 1 dari 3 penyihir yang memulai HGW

6. RULE BREAKER DALAM HOLY GRAIL WAR

Dalam setiap Holy Grail War selalu memiliki yang namanya peraturan (Rule) yang memang sudah di atur, contohnya: jumlah Eja Command sebanyak 3 buah, dll. Namun peraturan tersebut bisa saja dilanggar, baik itu oleh Master ataupun Servant.

Rule Breaker mungkin sudah pernah disinggung beberapa kali di Artikel Sebelumnya. Namun berikut detail Rule Breaker yang terjadi di HGW ke-4 dan HGW ke-5

Dalam HGW ke-4, terjadi beberapa Rule Breaker para Master demi memenuhi ambisi mereka, diantaranya:
1. Pihak gereja yaitu Kotomine Risei yang harusnya jadi penengah malah memihak kepada Toshaka Tokiomi
Rule: Pihak gereja adalah Mediator dan tidak berpihak pada siapapun
Break: Kotomine Risei berpihak pada Toshaka Tokiomi


saat-saat sebelum kematian salah satu Assassin
2. Perlindungan khusus dari gereja kepada Kotomine Kirei dengan menggunakan cara curang
Rule: Setiap Master yang kehilangan Servantnya berhak mendapat perlindungan dari gereja atas nyawanya sampai HGW selesai
Break: Kotomine Kirei mendapatkan perlindungan khusus dengan cara curang dan mengakali rule-nya dimana ia memiliki servant Assassin yang terdiri dari banyak orang, sehingga ia mengorbankan salah satu assassin-nya dan mendapat perlindungan khusus serta dapat menjalankan Assassin-nya yang tersisa dari dalam gereja



Caster menggunakan kemampuannya
untuk membunuh seorang anak kecil
3. Caster bersama Masternya membunuh warga biasa dalam Holy Grail War
Rule: Dalam pertarungan Holy Grail War Master maupun Servant dilarang untuk melibatkan ataupunya menyerang warga biasa yang tidak ada sangkut pautnya
Break: Karena dari awal baik Caster dan Masternya tidak memiliki tujuan untuk memenangkan Holy Grail War, akhirnya mereka memilih mencari kesenangan mereka sendiri dengan menculik dan membunuh terutama anak-anak. Hal inilah yang menyebabkan akhirnya mengalahkan Caster menjadi prioritas pertama bagi Master-Servant lainnya dalam Holy Grail War ke-4 daripada saling membunuh


Kematian Kotomine Risei
4. Pembunuhan Mediator. Mungkin memang tidak ada rule resmi untuk satu ini, tapi jika dipikirkan lagi, Mediator yang seharusnya menjadi penengah malah berakhir dengan dibunuh oleh salah satu servant, bukankah itu termasuk melanggar? itulah yang dilakukan Kayneth El-Meloi setelah mendapatkan tambahan Eja Command dari Mediator berkat jasa Lancer saat prioritas melawan Caster. Kedudukan Mediator selanjutnya menjadi milik Kotomine Kirei, anak Kotomine Risei. Kayneth membunuh Risei agar Master lain tidak mendapat tambahan Eja Command setelah Caster dikalahkan.


Kemampuan menambah Eja Command milik
Mediator yang kini terdapat pada Kotomine Kirei
5. Penambahan Eja Command secara bebas yang dilakukan Kotomine Kirei kepada Matou Kariya.
Rule: Setiap Master hanya memiliki 3 Eja Command kecuali ada kasus tertentu yang menyebabkan Master tersebut berhak mendapat tambahan.
Break: Matou Kariya hanya dapat mengendalikan/menyuruh Berserker bertarung menggunakan Eja Command-nya karena keterbatasan kemampuan. Karena terlalu boros dalam menggunakannya, ia bekerja sama dengan Kotomine Kirei untuk mendapatkan Eja Command tambahan setelah Kirei menjadi mediator.


5. Emiya Kiritsugu ingin menghancurkan Holy Grail War. Rule breaker ini sama seperti yang no. 3, dimana rule ini mungkin tidak resmi, tapi ketika Master seharusnya saling bertarung memperebutkan Holy Grail. Emiya Kiritsugu malah sebaliknya, dengan menggunakan Eja Command-nya kepada Saber untuk menggunakan kekuatan penuhnya menghancurkan Holy Grail. Namun hasilnya malah tidak sesuai dengan ekspektasi Kiritsugu, Holy Grail tidak hancur dan malah mengeluarkan lahar api yang menghanguskan Fuyuki City.

Saber bersiap mengeluarkan Phantasm Noble-nya untuk menghancurkan Holy Grail


Sedangkan dalam Holy Grail War ke-5, Rule breaker dilakukan oleh Servant yaitu:

1. Servant Caster yang melakukan pemanggilan Servant Assassin dan menjadi Master-nya
Rule: Hanya seorang  Master yang telah dipilih oleh Holy Grail yang boleh memanggil Servant
Break: Caster yang memiliki kemampuan sihir tinggi dan mampu untuk memanggil servant yang lainnya sehingga ia menjadi Servant Suzuki sekaligus Master dari Assassin, dampak dari perbuatannya itu Holy Grail menunjuk Master baru untuk Assassin yang asli yaitu Matou Zouken dengan Assassin Hassan-I Sabbah
Assassin (kiri), Caster (kanan)

2. Gilgamesh, Servant kelas Archer dari Holy Grail War ke-4, berpartisipasi dalam Holy Grail War ke-5
Rule: Dalam sebuah Holy Grail War hanya terdapat 7 Master dan 7 Servant di kelas yang berbeda
Break: Ntah bagaimana caranya setelah Holy Grail War ke-4 usai, Gilgamesh tidak kembali ke zaman asalnya dan tetap tinggal bersama Kotomine Kirei sampai Holy Grail War ke-5
Gilgamesh

Tambahan:
1. Rule: Servant adalah Pahlawan dari masa lalu baik itu sejarah ataupun mitologi
ntah dapat dibilang rule breaker atau tidak, kedatangan Emiya Shirou dari masa depan sebagai Archer di HGW ke-5 jelas melanggar Rule yang di atas, namun kedatangannya ini disertai dengan hilang ingatan Archer terhadap siapa dirinya.

2. Rule: Servant terbagi dalam 7 kelas yaitu, Saber, Archer, Lancer, Rider, Caster, Berserker, Assassin
Di Fate/Stay Night rute Heaven's Feel, [Sedikit Spoiler] dikabarkan ada kemunculan Servant kelas lain yaitu servant kelas Avenger, yang identitasnya aslinya adalah Angra Mainyu.
Servant kelas Avenger

Artikel Sebelumnya:
Master dan Servant Fate/Stay Night
Master dan Servant Fate/Zero


Sumber-sumber:
Google


Sekian Artikel kali ini, Mohon maaf bila ada kekurangan ataupun kesalahan informasi. Artikel ini hanya berupa pendapat penulis. Terima kasih.
 

8 comments: